Tuesday 9 March 2010

10 Tips Berhemat di Supermarket (original source in English)

The original source of this article is/Judul asli artikel ini adalah '10 Tips on How to Save at The Grocery Store'

Kenyamanan dan kelengkapan pilihan di supermarket sering membuat perasaan kita terbagi dua, senang dan takut untuk berbelanja di supermarket.

Senang, karena dengan satu kali kunjungan kita bisa mendapatkan semua (atau paling tidak sebagian besar) barang yang kita perlukan dan kita tidak perlu terlalu khawatir untuk membawa anak-anak saat berbelanja.

Takut, karena banyaknya pilihan seringkali membuat daftar 'keperluan' kita berkembang jauh melebihi yang kita rencanakan di rumah!

Berikut ini, ada beberapa tips yang saya ambil dari artikel di atas, dan saya coba sesuaikan dengan situasi di Indonesia saat ini, agar kegiatan belanja kita di supermarket lebih terasa menyenangkan daripada menakutkan..

1. Hindari supermarket premium (importir)

Perhatikan sekitar kita. Banyak jenis supermarket dengan variasi produk yang sangat luas. Kita tidak perlu terpaku dengan 'mengharuskan' diri berbelanja ke supermarket papan atas.

Supermarket standar seringkali memiliki pilihan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan kita sehari-hari, termasuk bahan-bahan segar yang dipasok (hampir) setiap hari (ayam, daging, ikan, sayuran, dll.)

Supermarket papan atas seringkali membebankan biaya produk impor mereka ke produk-produk lokal untuk menekan harga produk impor mereka. Hasilnya, kita harus membayar lebih tinggi untuk produk-produk yang bisa kita dapatkan dengan harga lebih murah di supermarket standar.


2. Hindari membeli produk setengah jadi

Sekarang ini, supermarket di tanah air mulai menawarkan produk makanan matang atau setengah jadi seperti di luar negri.

Sesekali mencicipi mungkin tak masalah, atau kalau kita memang sedang sibuk dan tak sempat memasak di rumah. Namun untuk jangka panjang, produk setengah jadi ini sebenarnya sudah memuat biaya bumbu dan proses dan markup (profit) yang membuat harganya berbeda jauh dengan apabila kita membeli bahan mentahnya dan membumbui serta memasak sendiri di rumah.


3. Hindari membeli produk yang sudah dikupas/dipotong

Buah-buahan dan sayur-sayuran yang sudah dikupas atau dipotong sudah memuat biaya pengupasan/pemotongan di dalam harganya. Seringkali, kenaikan harga karena 'proses' ini cukup tinggi dan mengakibatkan ekstra pengeluaran yang tidak perlu.

Kalau sulit menemukan sayuran atau buah yang diinginkan yang belum dikupas/dipotong di supermarket, ada baiknya mempertimbangkan untuk membeli di warung atau tukang buah.


4. Membeli dalam jumlah banyak

Untuk produk-produk yang memang rutin dipakai di rumah, selalu pertimbangkan untuk membeli dalam jumlah besar sekaligus (untuk 2 minggu atau 1 bulan). Harga kemasan dan biaya produksi biasanya tidak berbeda untuk setiap produk yang menyebabkan produk-produk dalam satuan lebih kecil akan memiliki harga lebih tinggi (secara prosentase) dibanding harga produk satuan besar.

Contohnya, membeli 1 kemasan minyak goreng 2 liter akan lebih murah daripada membeli 2 kemasan minyak goreng 1 liter. Karena biaya kemasan dan produksi minyak goreng 1 liter dan 2 liter sebenarnya sama, membeli 2 kemasan 1 liter, kita membayar untuk 2 kemasan dan 2 kali produksi. Sementara membeli 1 kemasan 2 liter, kita membayar untuk 1 kemasan dan 1 kali produksi.

Tips ini juga berlaku untuk produk-produk seperti; butter dan selai (ada yang kemasan besar, ada yang kemasan kecil-kecil seperti di hotel).


5. Hindari membeli air kemasan

Kalau tidak terlalu diperlukan, tidak usah membeli air kemasan, apalagi selain yang ukuran galon. Harga airnya sendiri tidak seberapa, namun kita harus membayar jauh lebih besar untuk setiap kemasan yang kita beli.

Jangan lupa juga, setiap kemasan plastik yang kita beli juga merupakan tambahan limbah plastik bagi bumi kita.

Kalau memang diperlukan untuk keperluan minum di rumah atau di jalan, lebih baik membeli air kemasan galon dan sebuah botol air minum yang cukup besar (750ml. atau 1.000ml.). Botol galon akan di-recycle oleh perusahaan air minum, sementara botol air minum yang baik akan bertahan lama untuk pemakaian sehari-hari kita. Pada akhirnya, kita akan berhemat dari membeli kemasan-kemasan botol PET yang sesungguhnya hanya akan menjadi limbah saja.


6. Jangan terpaku pada merek

Di masa sekarang ini, merek-merek baru di berbagai produk kerap bermunculan dengan harga yang bersaing dan kualitas serta rasa yang tidak kalah dengan produk-produk yang sudah kita kenal lama.

Produk lokal juga sangat banyak yang sudah sukses melalui program pendampingan dari produsen-produsen handal internasional, sehingga kualitasnya terjamin dan rasanya tak kalah dengan produk impor.

Bertahanlah dengan produk/merek papan atas yang biasa dikonsumsi, hanya bila memang selera keluarga tidak tergantikan oleh produk lain, daripada produk (baru) yang sudah dibeli tidak habis dikonsumsi.


7. Perhatikan musim

Salah satu keuntungan berbelanja di supermarket dibandingkan dengan berbelanja di pasar tradisional (mungkin) adalah tersedianya produk-produk yang sedang 'tidak musim' (terutama buah-buahan).

Sah-sah saja kalau kita memang sengaja mencari produk-produk yang sedang 'tidak musim' tersebut dan bersedia membayar lebih tinggi karena memerlukannya. Namun demikian, kita perlu selalu mencermati musim yang sedang berlangsung di sekitar kita untuk keperluan berbelanja sehari-hari.

Produk-produk yang sedang 'musim' pastilah sedang panen dan itu berarti harganya lebih murah daripada kalau sedang 'tidak musim'.


8. Memasak bersama

Seringkali kita tinggal tidak sendirian. Entah kita tinggal dengan orang tua/keluarga, atau bersama-sama beberapa teman di rumah kontrakan/kos.

Ada baiknya bila memang kita bisa berbelanja dan memasak bersama-sama dengan orang-orang lain, karena seringkali apa yang kita beli dari supermarket tidak akan seluruhnya kita perlukan untuk diri kita sendiri.

Berbelanja dan memasak bersama (kalau seleranya kebetulan sama/mirip) akan sangat membantu usaha kita untuk berhemat dalam berbelanja di supermarket.


9. Perhatikan kupon hadiah dan penawaran dari supermarket

Sekarang ini banyak sekali penawaran diskon dari supermarket dan produsen-produsen. Ada yang berbentuk kupon, hadiah produk dan diskon langsung. Supermarket juga selalu menurunkan harga untuk barang-barang yang sudah mendekati masa kadaluarsa tapi masih aman untuk dikonsumsi.

Ambillah brosur/selebaran supermarket sebelum mulai berbelanja dan perhatikan penawaran apa yang mereka miliki hari itu atau tanyakan pada 'customer service'.


10. Menganalisa berbagai supermarket

Tersedinya berbagai pilihan supermarket di sekitar kita memberikan kita satu kesempatan yang baik untuk bisa meneliti dan menganalisa, yang mana yang paling cocok dengan pilihan selera dan keuangan kita.

Simpanlah bukti belanja untuk dipelajari di rumah. Supermarket mana yang menawarkan harga-harga lebih murah dan supermarket mana yang memiliki paling banyak produk yang sesuai dengan keperluan/selera kita. Pertimbangkan juga jarak masing-masing supermarket dari rumah dan biaya yang perlu dikeluarkan untuk mencapai supermarket tersebut.

Buatlah catatan untuk jadwal belanja berikutnya. Jangan lupa juga untuk mencatat produk apa yang sebaiknya dibeli di pasar atau warung dekat rumah.

Catatan:
berbagi jalur supermarket dengan teman/keluarga/tetangga juga dapat menghemat biaya transportasi, agar kita tidak perlu mendatangi tiap supermarket untuk mendapatkan semua keperluan kita.


Semoga artikel ini bisa bermanfaat.. ;-)


Disarikan dan diterjemahkan dari LearnVest Living